Sabtu, 14 November 2020

Every Mother is Special

"Berkarir atau dirumah saja?"

Postingan kali ini sebenarnya terinspirasi dari seorang teman, yang sedang bimbang untuk menjadi "ibu bekerja" atau "ibu rumah tangga". Dan dari situlah saya menuliskan postingan blog ini.

Disela revisian dalam proses mengerjakan tesis terdapat sedikit waktu luang atau yang lebih keren saat ini disebut dengan me-time, yakni ketika si kecil sudah terlelap tidur malam.. meluangkan untuk kembali menulis blog setelah lumayan lama nggak posting. hehehe..

Menurut saya pribadi, memutuskan untuk berkarir atau menjadi ibu rumah tangga merupakan keputusan bersama yang telah disepakati oleh anda dengan pasangan. Dalam rumah tangga, keadaan keluarga saya, anda, dan keluarga orang lain tidak bisa disamaratakan. Masing-masing memiliki keadaan yang berbeda. 

Saya menjadi ibu rumah tangga setelah menikah. Sebelumnya memang pernah bekerja walaupun dalam waktu yang tidak lama. Menjadi ibu rumah tangga memang sudah kesepakatan dari kami berdua. Setelah memiliki anak, kami berdua juga sepakat untuk menggunakan jasa ART, dengan begitu saya dapat berfokus mengasuh anak dan berfokus menyelesaikan studi magister. Meskipun demikian, saya juga tidak langsung bisa berfokus pada penyelesaian studi. "tidak semudah itu ferguso"

Penyusunan tesis sudah dimulai dari hamil Caca 8 bulan, sampai Caca hampir umur 2 tahun pun masih belum kelar juga. Namanya juga manusia.. Saat pagi-siang-sore berfokus pada Caca. Mulai dari makan Caca yang diusahakan terjadwal karena berat badan stuck, mencari ide bermain sesuai dengan usianya, mengamati perkembangan, dan mengawasi si bocah yang serba ingin tahu - mondar mandir kesana kemari dengan beragam pertanyaan yang dilontarkan. Setelah berhasil menidurkan Caca malam hari, yang niatnya mau mengerjakan eh taunya ikutan tidur pules juga. wkwkwk☺ Tapi InsyaAllah akhir November ini sudah bisa maju sempro. Semoga bisa berjalan dengan lancar...... 

Menjadi ibu rumah tangga bagiku, dituntut harus selalu inovatif. Mulai dari nentuin belanja apa buat besok, masak apa hari ini, menciptakan kegiatan/kesibukan untuk si kecil, dan hal-hal lainnya.. saya merasa bersyukur karena saya memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga. Karena dengan fulltime dirumah saya jadi ngerti dari Caca bangun sampai mau tidur di malam hari, Caca selalu dalam pengawasan saya. Mengerti bagaimana sifat dan perasaan dia, dan saya lebih mengenal milestone Caca, dan hampir tiap hari selalu amaze dengan perkembangannya. 

salah satu kegiatan kami berdua, bikin popsicle 

Itu tadi adalah sedikit contoh dari saya. Bagaimana dengan yang lain? Ada seorang ibu rumah tangga tanpa bantuan ART. Mereka hebat. Ada seorang ibu yang bekerja. Mereka juga hebat. Bayangkan saja, selepas bekerja mereka tetap menjalankan tugas sebagai orang tua. 

Semua ibu hebat tanpa memandang apapun! bukan hanya dilihat dari profesinya, tetapi cobalah kita flashback. Saat hamil semua ibu struggle dengan caranya sendiri, melawan rasa mual-muntah, punggung yang teramat sakit, kaki yang bengkak. Dan dilanjut lagi saat proses melahirkan. Melahirkan secara normal maupun cesar, itu sama-sama berjuang. Belum lagi proses menyusui...... maka bisa dikatakan "every mother is superhero" no matter what. 


Jadi intinya, jangan sekali kali membanding-bandingkan ya 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar